Makalah Yang berkaitan Tentang Teknik
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Ban
Ban adalah piranti
yang menutupi velg (pelek) suatu roda. piranti ini merupakan bagian penting
dari kendaraan darat, karena berhubungan (bersentuhan) langsung dengan
permukaan jalan.
fungsi
dari ban antara lain :
1. menopang
seluruh berat kendaraan,
2. mengurangi
getaran yang di sebabkan oleh ketidak teraturan permukaan jalan,
3. melindungi
roda dari aus dan kerusakan
4. memberikan
kesetabilan antara kendaraan dan tanah agar meningkatkan kecepatan,
5. mempermudah
gerakan.
ban yang ada sekarang kebanyakan diproduksi dari karet
sintetik, meskipun dapat pula menggunakan bahan lain seperti baja. munculnya
ban diawali dari penemuan charles goodyear pada tahun 1839, yaitu teknik
vulkanisasi karet atau karet tahan api. kemudian pada tahun 1845, thomson dan
dunlop menciptakan ban yang disebut ban berongga udara. dengan adanya
perkembangan teknologi, charles kington welch pun menemukan ban dalam. adapun
ban luar ditemukan oleh william erskine bartlett.
kendaraan berjalan di atas ban yang terisi udara. tekanan
udara di dalam ban dapat diukur dengan alat pengukur tekanan udara (air
pressure). berdasarkan pada tekanan udara, ban dapat digolongkan menjadi ban
bertekanan tinggi (high pressure), ban tekanan rendah (balloon tire), dan
ekstra ban tekanan rendah (extra low pressure).
ban
tekanan tinggi memiliki tekanan udara 4,22kg/cm2 sampai dengan 6,32kg/cm2 (60
-90 psi). ban tersebut dilengkapi dengan case yang tebal untuk menahan beban
berat.
ban
dengan tekanan rendah mempunyai tekanan udara 2,10 sampai dengan 2,53kg/cm2 (30
- 36 psi), luas penampangnya kira kira dua kali lebih besar dari ban tekanan
tinggi, luas permukaan yang bersinggungan dengan jalan lebih besar. Karena
volume udara lebih besar dan tekanannya rendah, maka efek empuknya lebih baik.
Ban tekanan ekstra rendah memiliku tekanan udara 1,00 sampai
2,10kg/cm2 (14 - 30 psi) dan digunakan terutama pada mobil penumpang.
KONSTRUKSI BAN
Ban pompa (pneumatic) terdiri atas ban luar dan ban dalam.
a. Telapak ban
(tread)
Tread adalah bagian karet paling tebal dari ban luar yang
bersinggungan langsung dengan permukaan jalan. Tread terbuat dari karet empuk
dan mempunyai daya tahan tinggi terhadap kejutan. Dengan demikian fungsi tread
yaitu untuk melindungi ban dari benturan, tusukan objek dari luar yang dapat
merusak ban. Berbagai macam bentuk dibuat di bagian luar permukaan ban untuk
mencegah selip. Misalnya , dengan membuat banyak pola seperti pattern
b.
Carcass
Carcass merupakan rangka dari bam luar. Carcass ini harus
dapat tahan terhadap tekanan tinggi dan deformasi yang disebabkan adanya
perubahan beban dan tumbukan tumbukan. Carcass terbuat dari lapisan lapisan
sutera atau nilon silang menyilang dan membentuk sebuah selimut dengan karet
yang tahan panas.
c.
Breaker
Breaker merupakan karet lembut yang melengkapi bagian dalam
tread. Breaker dan belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat
dari tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan di
antara tread dan casing. Fungsinya untuk melindungi serta meredam kejutan kejutan
dari luar/benturan yang terjadi pada tread, agar tidak langsung diserap oleh
casing.
d.
Bead
Bead adalah bagian yang dipasangkan atau direkatkan pada rim
pelek. Beberapa buah kawat (bundelan kawat) yang cukup kokoh disebut bead wires
dipasangkan di bagian bead. Pada setiap kawan dilapsi dengan karet (semi hard
rubber)..
e.
Sidewall
Sidewall adalah lapisan karet yang menutupi bagian samping
ban dan melindungi carcass terhadap kerusakkan dari luar. Sebagian ban yang
paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di
bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Pada sidewall tercantum nama
pembuat, ukuran ban, beserta informasi lainnya.
f.
Ban dalam (tube)
Ban dalam yang merupakan kantong udara berbentuk donat. Ban
dalam ini terbuat dari karet yang dapat menyimpan udara tanpa kebocoran,
mempunyai daya elastik yang tinggi, dan tahan terhadap panas.
g. Katup udara
Katup udara (air valve)
adalah lubang untuk memasukkan udara ke dalam ban dalam. Pentil (valve cover) dipasangkan pada katup
udara, yang tidak memungkinkan udara dapat keluar
h. Casing
Casing adalah lapisan pembentuk ban dan merupakan rangka dari
ban yang menampung udara bertekanan agar dapat menyangga ban.
2.2 Jenis-Jenis Ban
Pada suatu kendaraan atau mobil ban
merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk menopang seluruh berat kendaraan,
bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan dan daya
pengereman ke jalan. Fungsi yang selanjutnya adalah untuk menyerap kejutan yang
diterima dari permukaan jalan yang tidak rata. Ban dipasangkan pada pelek roda.
Menurut kontruksinya ban dapat
dibagi menjadi dua tipe ban bias (bias-ply-tyre) dan ban radial (radial-ply-try).
Perbedaan dari kedua tipe ban tersebut salah satunya terletak pada carcass.
Carcass merupakan rangka ban yang keras dan cukup kuat yang berfungsi untuk
menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk
meredam perubahan beban dan benturan. Langsung saja berikut ini merupakan
penjelasan dari kedua tipe ban diatas.
Ban Bias
Ban tipe ini dibuat dengan lapisan
serat arah miring. Carcass pada ban tipe ini disusun dari lapisan benang yang
membentuk sudut 30 derajat sampai 40 derajat terhadap garis tengah. Kelebihan
dari ban bias ini adalah memiliki tapak (tread) yang memiliki daya serap
terhaap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. akan
tetapi kelemahannya yaitu kemampuan belok membelok dan ketahanan ausnya kurang
apabila dibandingkan dengan ban radial, hal ini dikarenakan pada saat menerima
beban arah vertikal, lapisan benang uada ban bias akan cenderung menggeliat.
Ban Radial
Carcass ban radial terdiri dari
lapisan benang yang tegak lurus dengan garis tengah ban. Kontruksi seperti ini
membuat ban radial fleksibel (lentur) terhadap arah radial, tetapi kurang tahan
terhadap beban memanjang ke sekeliling roda. Maka dari itu ban tipe radial ini
dilengkapi dengan belt yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang
dibalut karet. Susunan seperti ini membuat tread menjadi lebih kaku. Tipe ban
ini, sabuk terbuat dari serat baja. Ban ini disebut ban radial baja. Tapaknya
lebih kaku, lebih tahan terhadap guncangan dan keausan daripada tipe bias,
namun kurang nyaman/nikmat pada saat melewati jalan yang tidak rata dengan
kecepatan kendaraan
2.3 Keunggulan dan Kekurangan Ban Radial dan
Ban Bias
Secara umum ban radial lebih menguntungkan pengendara karena:
1. Lebih Safety, karena ban lebih menapak pada permukaan jalan (bisa dilihat pada grafik, video bisa dilihat di link berikut: http://www.bridgestone.co.in/tyre/tyreknowledge/tyrevideo.htm).
Karena lebih menapak pada permukaan jalan maka jarak pengeremanpun menjadi lebih pendek dan lebih cepat melakukan maneuver.



.
2. Penggunaan bahan bakar yang lebih irit

(table dari http://www.bridgestone.co.in)
.
3. Lebih kokoh karena adanya lapisan steel belts

1. Lebih Safety, karena ban lebih menapak pada permukaan jalan (bisa dilihat pada grafik, video bisa dilihat di link berikut: http://www.bridgestone.co.in/tyre/tyreknowledge/tyrevideo.htm).
Karena lebih menapak pada permukaan jalan maka jarak pengeremanpun menjadi lebih pendek dan lebih cepat melakukan maneuver.



.
2. Penggunaan bahan bakar yang lebih irit

(table dari http://www.bridgestone.co.in)
.
3. Lebih kokoh karena adanya lapisan steel belts

Tube dan Tubeless
Disamping struktur plycord yang ada
struktur ban juga dibagi lagi menjadi tipe yang menggunakan ban dalam (Tube
Type) dan tipe yang tidak menggunakan ban dalam (Tubeless).
1. Tubeless
Ban tubeless mempunyai lapisan dalam (inner liner) yang lebih kuat dari pada ban yang menggunakan ban dalam
Ban tubeless mempunyai lapisan dalam (inner liner) yang lebih kuat dari pada ban yang menggunakan ban dalam
2. Tube Type
Tipe ban ini menggunakan ban dalam untuk dapat digunakan.
Kelebihan ban Tubeless :
1. Lebih aman. Gambar dibawah memperlihatkan kenapa ban tubeless lebih tahan bocor apabila ban terkena benda tajam

Tipe ban ini menggunakan ban dalam untuk dapat digunakan.
Kelebihan ban Tubeless :
1. Lebih aman. Gambar dibawah memperlihatkan kenapa ban tubeless lebih tahan bocor apabila ban terkena benda tajam

3. Lebih efisien dan
ekonomis, efisien dalam konsumsi bahan bakar karena lebih ringan (tidak
menggunakan ban dalam) lebih ekonomis karena tidak perlu membeli ban dalam.
4. Lebih dingin,
karena tidak ada gesekan antara ban dalam dan ban luar pada saat terjadi
“Rolling Resistanceâ€
Banyak pertanyaan yang dilontarkan di milis-milis apakah aman ban yang menggunakan ban dalam dijadikan ban tubeless ataupun sebaliknya ban tubeless menggunakan ban dalam.
Untuk alasan safety tidak dianjurkan ban tube dijadikan tubeless maupun ban tubeless menggunakan ban dalam.
Banyak pertanyaan yang dilontarkan di milis-milis apakah aman ban yang menggunakan ban dalam dijadikan ban tubeless ataupun sebaliknya ban tubeless menggunakan ban dalam.
Untuk alasan safety tidak dianjurkan ban tube dijadikan tubeless maupun ban tubeless menggunakan ban dalam.
1. Ban Tube dijadikan tubeless:
Perbedaan konstruksi ban Tube dan Tubeless bisa dilihat pada gambar berikut.

Pada gambar tersebut bisa dilihat bahwa ban tubeless mempunyai inner liner yang pada ban tube lapisan ini tidak ada sama sekali. Inner liner ini lebih membuat kaku bentuk ban sehingga walaupun ban kekurangan angin bentuk ban masih sesuai dengan bentuknya dan tetap menempel pada rim.
Apakah bisa digunakan ban tube menjadi tubeless?
Jawabannya bisa, namun untuk alasaan safety tidak dianjurkan karena jika ban kekurangan angin bisa menyebabkan kecelakaan yang fatal bagi pengendaranya.
Perbedaan konstruksi ban Tube dan Tubeless bisa dilihat pada gambar berikut.

Pada gambar tersebut bisa dilihat bahwa ban tubeless mempunyai inner liner yang pada ban tube lapisan ini tidak ada sama sekali. Inner liner ini lebih membuat kaku bentuk ban sehingga walaupun ban kekurangan angin bentuk ban masih sesuai dengan bentuknya dan tetap menempel pada rim.
Apakah bisa digunakan ban tube menjadi tubeless?
Jawabannya bisa, namun untuk alasaan safety tidak dianjurkan karena jika ban kekurangan angin bisa menyebabkan kecelakaan yang fatal bagi pengendaranya.
2. Ban Tubeless menggunakan ban dalam
Karena alasan tertentu banyak juga yang menggunakan ban tubeless menggunakan ban dalam. Apakah aman?
Memang bisa ban tubeless menggunakan ban dalam, namun ini tidak dianjurkan dan tidak safety. Untuk penjelasannya bisa dilihat dalam gambar di bawah:

Pada saat kendaraan berjalan (F) ban membawa bobot kendaraan dan pengendara (W). saat pergerakan terjadi akan timbul “Rolling Resistance†(N) yang diakibatkan dari perubahan bentuk ban dan kondisi jalan yang digunakan. Semakin besar Rolling Resistance ini akan mengakibatkan panas yang lebih besar.
Hal ini pun terjadi antara ban luar dan ban dalam yang digunakan, namun karena alasan ban tubeless mempunyai inner liner yang lebih kaku maka gesekan yang terjadi antara ban luar dan ban dalam lebih besar. Jika panas yang terjadi berlebihan maka ban dalam dapat meletus bisa fatal akibatnya
Karena alasan tertentu banyak juga yang menggunakan ban tubeless menggunakan ban dalam. Apakah aman?
Memang bisa ban tubeless menggunakan ban dalam, namun ini tidak dianjurkan dan tidak safety. Untuk penjelasannya bisa dilihat dalam gambar di bawah:

Pada saat kendaraan berjalan (F) ban membawa bobot kendaraan dan pengendara (W). saat pergerakan terjadi akan timbul “Rolling Resistance†(N) yang diakibatkan dari perubahan bentuk ban dan kondisi jalan yang digunakan. Semakin besar Rolling Resistance ini akan mengakibatkan panas yang lebih besar.
Hal ini pun terjadi antara ban luar dan ban dalam yang digunakan, namun karena alasan ban tubeless mempunyai inner liner yang lebih kaku maka gesekan yang terjadi antara ban luar dan ban dalam lebih besar. Jika panas yang terjadi berlebihan maka ban dalam dapat meletus bisa fatal akibatnya
BAB
III
Proses Kerja
1.
Mixing / Banbury
Dalam pembuatan produk
ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire Manufacturing
menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan beberapa bahan
kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang digunakan antara
lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black,
Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap
awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic
Rubberdengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang
sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk.
Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masuk
kedalam mesin
Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling
campuran menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum compound tersebut
disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan diberi
cairan adhesive agar compound tersebut tidak
lengket setelah tersusun.
3.
Extruding
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.
Hasil akhir dari
tahapan ini adalah side wall, tread dan filler. Side
wallmerupakan salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap benturan dari arah samping atau serempetan, bahan untuk menambah
fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus carcass dari shoulder
area ke rim cushion dan bead area,
berfungsi untuk fashion jika dihias dengan white ribbon atau white
letter, penahan tekukan untuk beban berat, daya tahan lama dan tahan
retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan keempukan radial.
Screw Mc. Extruder
dalam perawatan
4.
Calender
Proses aplikasi lain
adalah untuk pembuatan material ply
& steel belt, JLB & cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh
mesin Calender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon)
juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses,
sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material
tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C agar
pada saat diberikan compounddan bahan-bahan seperti polyester,
nylon, dan steel cord dapat merekat dengan sempurna.
5.
Bead
Sementara proses
calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu
melapisi kawat baja
dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan
begitu keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai
dengan ukuran rim.
6.
Cutting
Proses cutting ini
merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir dari proses
ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang
terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah
diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang
kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0°
menjadi 90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk
menahan, membentuk sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan
lembaran material yang terdiri dari nylon dan compound yang
dipotong – potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi
sebagai bahan untuk mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara
bising dari steel belt, membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling
resistance.
7.
Building
Kemudian sampailah
pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi yang telah dibuat
pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply
yang telah di potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner, tread dan side
wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban
setengah jadi atau biasa disebut dengan Green Tire (GT).
Proses perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama
sering disebut dengan istilah 1st stage yang kemudian
menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap
kedua atau 2nd stagedengan menambahkan steel belt, cap
ply dan tread menjadi GT. Tahap ini dilakukan dengan
menggunakan mesin yang dioperasikan oleh satu operator di masing – masing
tahap.
Green Tire ( GT )
8.
Curing
.
.
Curing Mc.
|
Proses selanjutnya
adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses
perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak.
Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang
dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus
diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT
selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan prosespainting Chem
Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam
GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat
proses curingberlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing
operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri
merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber)
dengan carbon black dan sulphur dengan
dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa
karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban.
Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan
sejumlah tekanansteam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada
cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk
produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side
wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai prosescuring selesai
secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan
terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam
conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).
9.
Finishing / quality control
Setelah selesai, ban
diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja
tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain
visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan
sinar X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas.
Wrapping/Packaging
Wrapping Mc.
Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses
terakhir. Setelah dinyatakan OK, setiap ban dibungkus seluruh permukaannya
dengan lilitan plastik secara mekanis,
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar