Menjelaskan tentang RISC & Pipelining RISC
TUGAS SOFTSKILL ORGANISASI & ARSITEKTUR KMPUTER.
MENJELASKAN
TENTANG RISC & PIPELINING RISC
1 A.Menjelaskan tantang RISC
RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction
Set Computer(Komputasi set instruksi yang disederhanakan), kata “reduced”
berarti pengurangan pada set instruksinya. RISC merupakan rancangan arsitektur
CPU yang mengambil dasar filosofi bahwa prosesor dibuat dengan arsitektur yang
tidak rumit dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang
diperlukan saja. Dengan kata lain RISC adalah arsitektur komputer dengan
kumpulan perintah (instruksi) yang sederhana, tetapi dalam kesederhanaan
tersebut didapatkan kecepatan operasi setiap siklus instruksinya.
Kebanyakan
pada prosesor RISC, instruksi operasi dasar aritmatik hanya penjumlahan dan
pengurangan. Untuk perkalian dan pembagian sudah dianggap operasi yang
kompleks. RISC menyederhanakan rumusan perintah sehingga lebih efisien dalam
penyusunan kompiler yang pada akhirnya dapat memaksimumkan kinerja program yang
ditulis dalam bahasa tingkat tinggi.
Beberapa
elemen penting pada arsitektur RISC, yaitu:
- Set Intruksi yang terbatas dan sederhana
- Register General Purpose yang berjumah banyak, atau penggunaan teknologi kompiler untuk mengoptimalkan pemakaian registernya
- Penekana pada pengoptimalan pipeline intruksi
contoh
RISC
|
Konsep
Arsitektur RISC banyak menerapkan proses eksekusi pipeline. Meskipun jumlah
perintah tunggal yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan
mungkin lebih besar, eksekusi secara pipeline memerlukan waktu yang lebih
singkat daripada waktu untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan menggunakan
perintah yang lebih rumit. Mesin RISC memerlukan memori yang lebih besar untuk
mengakomodasi program yang lebih besar. ini adalah Ciri-Ciri Prosesor
RISC, yaitu:
- Instruksi berukuran tunggal
- Ukuran yang umum adalah 4 byte
- Jumlah pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
- Tidak terdapat pengalamatan tak langsung yang mengharuskan melakukan sebuah akses memori agar memperoleh alamat operand lainnya dalam memori.
- Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmatika, seperti penambahan ke memori dan penambahan dari memori.
- Tidak terdapat lebih dari satu operand beralamat memori per instruksi
- Tidak mendukung perataan sembarang bagi data untuk operasi load/ store.
sedangkan
Karakteristik- Karakteristik RISC pada umunya, adalah :
- Operasi berbentuk dari register-ke register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang mengakses memori . Fitur rancangan ini menyederhanakan set instruksi sehingga menyederhanakan pula unit control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi pemakaian register sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi register ke register merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
- Penggunaan mode pengalamatan sederhana, hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register,. Beberapa mode tambahan seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan selain itu banyak mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding yang sederhana, selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
- Penggunaan format-format instruksi sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang word. Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena dengan menggunakan
B.PIPELINING
RISC
Pipeline
adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersama
tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinu pada unit
pemrosesan. Dengan cara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja.
Teknik pipeline ini
dapat diterapkan pada berbagai tingkatan dalam sistemkomputer. Bisa pada level
yang tinggi, misalnya program aplikasi, sampai pada tingkat yang rendah,
seperti pada instruksi yang dijaankan oleh microprocessor.
Pada microprocessor
yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru
instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessor yang
menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka
instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan.
Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses
yang berbeda. Jadi, ada sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah
instruksi.
Dengan penerapan
pipeline ini pada microprocessor akan didapatkan peningkatan dalam unjuk kerja
microprocessor. Hal ini terjadi karena beberapa instruksi dapat dilakukan
secara parallel dalam waktu yang bersamaan. Secara kasarnya diharapkan akan
didapatkan peningkatan sebesar X kali dibandingkan dengan microprocessor yang
tidak menggunakan pipeline, apabila tahapan yang ada dalam satu kali pemrosesan
instruksi adalah X tahap.
Karena beberapa
instruksi diproses secara bersamaan ada kemungkinan instruksi tersebut
sama-sama memerlukan resource yang sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan
yang tepat agar proses tetap berjalan dengan benar. Sedangkan ketergantungan
terhadap data, bisa muncul, misalnya instruksi yang berurutan memerlukan data
dari instruksi yang sebelumnya. Kasus Jump, juga perlu perhatian, karena ketika
sebuah instruksi meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan
terjadi perubahan program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada dalam
salah satu tahap proses yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya
perubahan program counter.
Teknik
pipeline yang diterapkan pada microprocessor, dapat dikatakan sebuah arsitektur
khusus. Ada perbedaan khusus antara model microprocessor yang tidak menggunakan
arsitektur pipeline dengan microprocessor yang menerapkan teknik ini.
Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessoryang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.
Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessoryang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.
Jadi, ada
sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah instruksi.
Misalnya sebuah microprocessor menyelesaikan sebuah instruksi dalam 4 langkah. Ketika instruksi pertama masuk ke langkah 2, maka instruksi berikutnya diambil untuk diproses pada langkah 1 instruksi tersebut. Begitu seterusnya, ketika instruksi pertama masuk ke langkah 3, instruksi kedua masuk ke langkah 2 dan instruksi ketiga masuk ke langkah 1.
Misalnya sebuah microprocessor menyelesaikan sebuah instruksi dalam 4 langkah. Ketika instruksi pertama masuk ke langkah 2, maka instruksi berikutnya diambil untuk diproses pada langkah 1 instruksi tersebut. Begitu seterusnya, ketika instruksi pertama masuk ke langkah 3, instruksi kedua masuk ke langkah 2 dan instruksi ketiga masuk ke langkah 1.
2. PROSEDUR
VEKTOR PIPELINING.
Prosedur
Vektor Pepilining, yaitu :
·
Mengambil instruksi dan membuffferkannya
·
Ketika tahapn kedua bebas tahapan pertama mengirimkan instruksi yang
dibufferkan tersebut
·
Pada saat tahapan kedua sedang mengeksekusi instruksi, tahapan pertama
memanfaatkan siklus memori yang tidak dipakai untuk mengambil dan membuffferkan
instruksi berikutnya .
·
Instuksi pipeline:
Karena untuk setiap
tahap pengerjaan instruksi, komponen yang bekerja berbeda, maka dimungkinkan
untuk mengisi kekosongan kerja di komponen tersebut. Sebagai contoh :
Instruksi 1: ADD
AX, AX
Instruksi 2: ADD EX,
CX
Setelah CU menjemput
instruksi 1 dari memori (IF), CU akan menerjemahkan instruksi tersebut(ID).
Pada menerjemahkan instruksi 1 tersebut, komponen IF tidak bekerja.
Adanya teknologi pipeline menyebabkan IF akan menjemput instruksi 2 pada saat
ID menerjemahkan instruksi 1. Demikian seterusnya pada saat CU menjalankan
instruksi 1 (EX), instruksi 2 diterjemahkan (ID).
Contoh
pengerjaan instruksi tanpa pipeline
t =
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
ADD AX,AX
|
IF
|
DE
|
IF
|
DE
|
EX
|
|||||
ADD BX,CX
|
IF
|
DE
|
IF
|
DE
|
EX
|
Disini instruksi baru
akan dijemput jika instruksi sebelumnya telah selesai dilaksanakan.
t =
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
ADD AX,AX
|
IF
|
DE
|
IF
|
DE
|
EX
|
|||||
ADD BX,CX
|
IF
|
DE
|
IF
|
DE
|
EX
|
|||||
ADD DX,DX
|
IF
|
DE
|
IF
|
DE
|
EX
|
·
Contoh pengerjaan instruksi dengan pipeline
Disini instruksi baru
akan dipanggil setelah tahap IF menganggur (t2).
Dengan adanya pipeline
dua instruksi selesai dilaksanakan pada detik keenam (sedangkan pada kasus
tanpa pipeline baru selesai pada detik kesepuluh). Dengan demikian telah
terjadi percepatan sebanyak 1,67x dari 10T menjadi hanya 6T. Sedangkan untuk
pengerjaan 3 buah instruksi terjadi percepatan sebanyak 2, 14 dari 15T menjadi
hanya 7T.
Untuk kasus pipeline
sendiri, 2 instruksi dapat dikerjakan dalam 6T(CPI = 3) dan instruksi dapat
dikerjakan dalam 7T (CPT = 2,3) dan untuk 4 instruksi dapat dikerjakan
dalam 8T (CPI =2). Ini berarti utnuk 100 instruksi akan dapat dikerjakan
dalam 104T (CPI = 1,04). Pada kondisi ideal CPI akan harga 1.
2
PERBEDAAN RISC & CLSC
A.
RISC
1.
Pengertian RISC
RISC
singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari
arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk mengatur
instruksi dalam komunikasi diantara arsitekturyang lainnya.
2.
Karakteristik
Arsitektur
RISC memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
a.
Siklus mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua
buah operan dari register, melakukan operasi ALU, dan menyimpan hasil
operasinya kedalam register, dengan demikian instruksi mesin RISC tidak boleh
lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi secepat mikroinstruksi pada
mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan instruksi sederhana atau instruksi satu
siklus hanya dibutuhkan satu mikrokode atau tidak sama sekali, instruksi mesin
dapat dihardwired. Instruksi seperti itu akan dieksekusi lebih cepat dibanding
yang sejenis pada yang lain karena tidak perlu mengakses penyimapanan kontrol
mikroprogram saat eksekusi instruksi berlangsung.
b.
Operasi berbentuk dari register-ke register yang hanya terdiri dari operasi
load dan store yang mengakses memori . Fitur rancangan ini menyederhanakan set
instruksi sehingga menyederhanakan pula unit control. Keuntungan lainnya
memungkinkan optimasi pemakaian register sehingga operand yang sering diakses
akan tetap ada di penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi
register ke register merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
c.
Penggunaan mode pengalamatan sederhana, hampir sama dengan instruksi
menggunakan pengalamatan register,. Beberapa mode tambahan seperti pergeseran
dan pe-relatif dapat dimasukkan selain itu banyak mode kompleks dapat
disintesis pada perangkat lunak dibanding yang sederhana, selain dapat
menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
d.
Penggunaan format-format instruksi sederhana, panjang instruksinya tetap dan
disesuaikan dengan panjang word. Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena
dengan menggunakan field yang tetap pendekodean opcode dan pengaksesan
operand register dapat dilakukan secara bersama-sama
3.
Ciri-ciri
a.
Instruksi berukuran tunggal
b.
Ukuran yang umum adalah 4 byte
c.
Jumlah pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
d.
Tidak terdapat pengalamatan tak langsung yang mengharuskan melakukan sebuah
akses memori agar memperoleh alamat operand lainnya dalam memori.
e.
Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi
aritmatika, seperti penambahan ke memori dan penambahan dari memori.
f.
Tidak terdapat lebih dari satu operand beralamat memori per instruksi
g.
Tidak mendukung perataan sembarang bagi data untuk operasi load/ store.
h.
Jumlah maksimum pemakaian memori manajemen bagi suatu alamat data adalah sebuah
instruksi .
i.
Jumlah bit bagi integer register spesifier sama dengan 5 atau lebih, artinya
sedikitnya 32 buah register integer dapat direferensikan sekaligus secara
eksplisit.
j.
Jumlah bit floating point register spesifier sama dengan 4 atau lebih, artinya
sedikitnya 16 register floating point dapat direferensikan sekaligus secara
eksplisit.
B.
CISC
1.
Pengertian CISC
CISC
adalah singkatan dari Complex instruction-set computing atau Complex
Instruction-Set Computer. Kumpulan instruksi komputasi kompleks adalah
sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan
beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi
aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam
sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan
RISC.
2.
Karakteristik CISC
Sarat
informasi memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang
dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin
berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun
1960) menjadi jauh lebih hemat.
Dimaksudkan
untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit) Konsep
CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan.
3.
Ciri-ciri
a.
Jumlah instruksi banyak
b.
Banyak terdapat perintah bahasa mesin
c.
Instruksi lebih kompleks
4.
KELEBIHAN dan KEKURANGAN
Teknologi
RISC relatif masih baru oleh karena itu tidak ada perdebatan dalam menggunakan RISC
ataupun CISC, karena tekhnologi terus berkembang dan arsitektur berada dalam
sebuah spektrum, bukannya berada dalam dua kategori yang jelas maka penilaian
yang tegas akan sangat kecil kemungkinan untuk terjadi.
a.
Kelebihan
Berkaitan
dengan penyederhanaan kompiler, dimana tugas pembuat kompiler untuk
menghasilkan rangkaian instruksi mesin bagi semua pernyataan HLL. Instruksi
mesin yang kompleks seringkali sulit digunakan karena kompiler harus menemukan
kasus-kasus yang sesuai dengan konsepnya. Pekerjaan mengoptimalkan kode yang
dihasilkan untuk meminimalkan ukuran kode, mengurangi hitungan eksekusi
instruksi, dan meningkatkan pipelining jauh lebih mudah apabila menggunakan
RISC dibanding menggunakan CISC.
Arsitektur
RISC yang mendasari PowerPC memiliki kecenderungan lebih menekankan pada
referensi register dibanding referensi memori, dan referensi register
memerlukan bit yang lebih sedikit sehingga memiliki akses eksekusi instruksi
lebih cepat.
Kecenderungan
operasi register ke register akan lebih menyederhanakan set instruksi dan
menyederhanakan unit kontrol serta pengoptimasian register akan menyebabkan
operand-operand yang sering diakses akan tetap berada dipenyimpan berkecepatan
tinggi.
Penggunaan
mode pengalamatan dan format instruksi yang lebih sederhana.
b.
Kekurangan
Program
yang dihasilkan dalam bahasa simbolik akan lebih panjang (instruksinya lebih
banyak).
Program
berukuran lebih besar sehingga membutuhkan memori yang lebih banyak, ini
tentunya kurang menghemat sumber daya.
Program
yang berukuran lebih besar akan menyebabkan menurunnya kinerja, yaitu instruksi
yang lebih banyak artinya akan lebih banyak byte-byte instruksi yang harus
diambil.
Pada
lingkungan paging akan menyebabkan kemungkinan terjadinya page fault lebih
besar.
3.
Kesimpulan
Rancangan
RISC dapat memperoleh keuntungan dengan mengambil sejumlah feature CISC dan
Rancangan CISC dapat memperoleh keuntungan dengan mengambil sejumlah feature
RISC.
Hasilnya
adalah bahwa sejumlah rancangan RISC yang terbaru, yang dikenal sebagai
PowerPC, tidak lagi “murni” RISC dan rancangan CISC yang terbaru, yang dikenal
sebagai Pentium, memiliki beberapa karakteristik RISC. Sehingga antara RISC dan
CISC saling mengisi.
Komentar
Posting Komentar