PENGERTIAN CLOUD COMPUTING, SEJARAH DAN CONTOHNYA
Cloud computing adalah kumpulan dari beberapa
resources yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web. Sebenarnya,
cloud computing ini didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas
suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa
sumber daya komputer menjadi satu resource. Sehingga tidak salah jika ada orang
yang mengatakan cloud computing adalah grid computing yang digabungkan dengan
virtualisasi.
Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Cloud Computing suatu metoda komputasi di mana kapabilitas
terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui apa
yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
SEJARAH CLOUD COMPUTING
Tahun 1960 John McCarthy,
Pakar Komputasi dan Intelegensi Buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi akan
menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.” Ini
adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan
istilah Cloud Computing.
Tahun 1995 Larry Ellison,
pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik
dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak
harus "menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai
dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan
server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai
kebutuhan PC pengguna.
Pada era ini juga wacana
“Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang sistem ini
contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas jaringan
komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena
cenderung lebih cepat.
Akhir Era-90 Lahir konsep
ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan
pusat pengolahan data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan
komputer. Akses untuk pengguna menjadi lebih cepat.
Tahun 2000 Marc Benioff,
mantan wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah
perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka
gebrakan ini mendapat tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry
Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah misi yaitu “The End of
Software”.
2005 – Sekarang Cloud
Computing sudah semakin meningkat populatitasnya, dari mulai penerapan sistem,
pengunaan nama, dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google
dengan Google App. Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan
cloud computing meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak
sekali pemakaian sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya
kualitas jaringan komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari
pengaplikasianya adalah Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube,
Scribd, dll.
Contoh
Komputasi Awan
Google Drive adalah
layanan cloud storage dari Google yang diluncurkan pada akhir April 2012, yaitu
layanan untuk menyimpan file di internet pada storage yang disediakan oleh
Google. Dengan menyimpan file di Google Drive maka pemilik file dapat mengakses
file tersebut kapanpun dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop,
komputer tablet ataupun smartphone. Dan file tersebut dapat di share dengan
orang lain untuk berbagi pakai dan juga kolaborasi peng-edit-annya. Kapasitas
yang disediakan oleh google drive untuk layanan gratis adalah 5GB, untuk
menggunakan kapasitas lebih dari itu maka akan dikenakan biaya tambahan.
Dengan menggunakan Google
Drive, berarti pemilik file telah memiliki back-up file nya di internet
sehingga jika terjadi sesuatu pada file yang disimpan di komputer atau laptop,
misalnya file tersebut rusak atau hilang atau terkena virus, atau
komputer/laptopnya rusak yang menyebabkan tidak dapat digunakan, maka file yang
berada di Google Drive tetap aman dan tetap dapat diakses menggunakan komputer
lain yang terhubung ke internet.
PENGERTIAN RAID
Pada tahun
1978, Norman Ken Ouchi dari International Business Machines (IBM) dianugerahi
paten Amerika Serikat dengan nomor 4092732 dengan judul “System for recovering
data stored in failed memory unit”. Klaim untuk paten ini menjelaskan mengenai
apa yang kemudian dikenal sebagai RAID 5. Istilah RAID pertama kali
didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari
University of California, Barkeley, Amerika Serikat pada tahun 1987, yaitu 9
tahun setelah paten yang dimiliki oleh Norman Ken Ouchi. Mereka bertiga
mempelajari tentang kemungkinan penggunaan dua hard disk atau lebih agar
terlihat sebagai sebuah perangkat tunggal oleh sistem yang menggunakannya, dan
mereka kemudian mempublikasikannya ke dalam bentuk sebuah paper berjudul “A case
for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)” pada bulan Juni 1988 pada
saat konferensi SIGMOD. Spesifikasi tersebut menyodorkan beberapa RAID level
atau kombinasi dari drive-drive tersebut. Setiap RAID level tersebut secara
teoritis memiliki kelebihan dan kekurangan. Satu tahun berselang, implementasi
RAID pun mulai banyak muncul ke permukaan. Sebagian besar implementasi tersebut
memang secara substansial berbeda dengan RAID level yang asli yang dibuat oleh
Patterson dan kawan-kawan, tapi implementasi tersebut menggunakan nomor yang
sama dengan apa yang ditulis oleh Patterson
.
Seiring dengan perkembangan zaman, level dan implementasi RAID pun berkembang. Oleh karena itu, penulis menyusun sebuah makalah dengan judul “Konsep RAID dan Impelementasinya” agar dapat mengetahui level dan implementasi RAID pada saat sekarang.
Seiring dengan perkembangan zaman, level dan implementasi RAID pun berkembang. Oleh karena itu, penulis menyusun sebuah makalah dengan judul “Konsep RAID dan Impelementasinya” agar dapat mengetahui level dan implementasi RAID pada saat sekarang.
A. Pengertian
RAID
RAID, singkatan dari Redundant
Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan
data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi
kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan
menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan
perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata “RAID” juga
memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant
Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives.
Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk
terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan
kinerja I/O dari hard disk.RAID juga merupakan organisasi disk memori yang
mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi
ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan
resultan kecepatan disk yang lebih cepat .
B. Konsep
RAID
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema,
yang disebut dengan “RAID Level“. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang
pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut
berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga
mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID .
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis
penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus.
Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa
hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana
cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya
diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan
beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan
penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke
lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard
disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk
mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi
(lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus .
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus .
Konfigurasi
RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan
dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk
adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik
pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal
dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat”
dari kerusakan yang fatal
.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik tersebut .
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik tersebut .
Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan
sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu
waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan
hard disk akan mengalami inkonsistensi. Teknik pengecekan kesalahan / koreksi
kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus
dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang
ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara
keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya
menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang
diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan .
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi
kegagalan. Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti
saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis.
Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki.
Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line,
yang selalu tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa
mungkin, hanya beberapa saat saja .
C.
Struktur RAID
Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat
berakibat turunnya kinerja atau pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup
data, tetap saja ada kemungkinan data yang hilang karena adanya perubahan
setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya reliabilitas dari suatu disk
harus dapat terus ditingkatkan .
Berbagai
macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari
disk. Biasanya untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu
unit penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa subblok, dan
dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut. Ketika mengirim data disk-disk
tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer
dalam membaca atau menulis data. Ditambah dengan sinkronisasi pada rotasi
masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat ditingkatkan. Cara ini dikenal
sebagai RAID. Selain masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas
dari disk dengan jalan melakukan redundansi data.
Tiga karakteristik umum dari RAID ini,
yaitu :
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai
sistem tunggal disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan
disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar dengan
sejumlah disk-disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada disk-disk
tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali .
D.
Level RAID
RAID
dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda :
1.
RAID
level 0
RAID level 0
menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi.
Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk. Level
ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan
redundansi untuk peningkatan kinerjanya.
2.
RAID
level 1
RAID level 1 ini merupakan
disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini dapat meningkatkan kinerja
disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga
biayanya menjadi sangat mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk mirroring)
data pada suatu partisi hard disk disalin ke sebuah partisi di hard disk yang
lain sehingga bila salah satu rusak , masih tersedia salinannya di partisi
mirror
.
3.
RAID
level 2
RAID level 2 ini
merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada
memori di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap
byte data mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan
jumlah bit di dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit
genap atau paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah,
paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan
demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk
kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain .
4.
RAID
level 3
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan
paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2,
perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redundan,
berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan hanya
menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang
sama pada setiap disk yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data
striping dan mengakses disk-disk secara paralel.
5. RAID level 4
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok
interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah
paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data pada
disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut
dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada disk yang gagal
tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi, karena setiap disk-disk
data dapat diakses secara paralel. Demikian juga dengan penulisan, karena disk
data dan paritas dapat ditulis secara paralel.
6.
RAID level 5
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved
tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk sebuah disk
tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan disk
yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari 5
disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari
empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah
paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama,
karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan
paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada
setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk
seperti pada RAID
Definisi Optical Memory
·
Optical
memory atau optical disk merupakan perangkat keras penyimpan data yang terbuat
dari bahan-bahan optik, seperti dari resin (polycarbonate) dan dilapisi
permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Contoh : CD dan DVD.
Teknologi optik yang digunakan adalah penggunaan laser
untuk menulis dan mengambil data.
Jenis-jenis Optical Memory
.
1. Laser Disk (LD) atau cakram laser
Cakram laser (LD) adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan video dan film, dan merupakan mediapenyimpan data pada cakram optic komersial pertama. Cakram laser awalnya dinamakan Discovision pada tahun 1978,teknologinya dilisensikan dan dijual dengan nama Reflective Optical Video disc, laser Video disk, Laser vision, discovision, danMCA discovision sampai akhirnya pioneer electronis memiliki sebagian format ini dan akhirnya dinamai Laser Disc padapertengahan dan akhir 1980-an.
2. CD (CompactDisk)
Cakram Digital (CD), cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpandata secara digital. Awalnya CD dikembangkan untuk menyimpan audio digital dan diperkenalkan pada tahun 1982, tetapikemudian juga memungkinkan untuk penyimpanan jenis data lainnya. Audio CD telah tersedia secara komersial sejak Oktober1982
.
Pada tahun 2010, CD ditetapkan sebagai media penyimpanan audio standar.
3. CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory)
CD- ROM (Compact Disk Read Only Memory) adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optic (optical disk) yang dapatmenyimpan data. Ukuran data yang
dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700 MB atau 7 Juta Bit. CD- . ROM bersifat read only(hanya dapat dibaca dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD drive.
Satuan X pada CD ROM drive (pada umumnya) sebenarnya mengacu pada kecepatan baca dari CD tersebut ditrack terluar (jikatrack terluar terpakai alias CD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca ditrackter dalamnya jauh lebih lambat. Misalkan ada
ROM drive48X‘max’,itu berarti kecepatan baca track terluarnya 40x namun untuk track terdalamnya hanya 19x. Yang utamasebenarnya bukan hanya kecepatan putar yang ditingkatkan, namun system pembacaan, route data, mode tansfer, interface, dll.
Baik
CD-audio maupun CD-ROM terbuat dari resin (polycarbonate) dan dilapisi
permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Informasi direkam secara
digital sebagai lubang-lubang mikroskopis pada permukaan yang reflektif. Proses
ini dilakukan degan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang
berlubang ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi dibaca dengan
menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut
sementara motor memutar disk. Intensitas laser tersebut berubah setelah
mengenai lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh foto
sensor yang kemudian dikonversi menjadi data digital.
4. CD-RW (Compact
Disk ReWritable)
CDRWadalahCDROMyangdapat dituliskembali. CDRW menggunakan media berukuran sama dengan CD
.
R tetapi bukanmenggunakan bahan pewarna cyanin atau pthalocyanine, CD-RW menggunakan logam perpaduan antara perak, indium, antimon,dan tellurium untuk lapisan perekaman. Cakram CD-RW relative lebih mahal dibandingkan cakram CD-R.
Pada CD-RW,
energi laser digunakan secara bersama-sama dengan prinsip medan magnet untuk
menulis dan membaca informasi. Pada proses tulis, laser memanasi titik pada
disk yang hendak diproses. Kemudian setelah itu medan magnet dapat mengubah
arah medan titik tersebut sementara temperaturnya ditingkatkan. Karena proses
tersebut tidak mengubah disk secara fisik maka proses penulisan dapat dilakukan
berulang-ulang. Pada proses baca arah medan magnet yang telah dipolarisasi
tersebut akan membelokkan sinar laser dengan arah tertentu, sehingga
terefleksikan dan dideteksi oleh foto sensor yang kemudian dikonversikan
menjadi data digital.
CD-RW memiliki kecepatan yang bervariasi dan yang tercepat
saat ini adalah 52x48x36. Hal ini dapat diterjemahkan sebagai kecepatan baca (read) 52 kali, kecepatan menulis (write) 48 kali, dan Kecepatan untuk Rewrite sebesar 36
kali.
5. CD-R
(CompactDisc-Recordable)
CD-R adalah singkatan dari istilah bahasa inggrisCompactDisc-recordable merupakan jenis cakram padat yang dapat diisi dengansalah satu jenis media penyimpanan eksternal pada komputer. Secara fisik CD-R merupakan CD polikarbonat kosong berdiameter120 mm sama seperti CD-ROM. Awalnya CD-R dilapisi emas sebagai media refleksinya. Permukaan reflektif pada lapisan emastidak memiliki depresi atau lekukan-lekukan fisik seperti halnya pada lapisan aluminium kemudian
disempurnakan dengan cara menambahkan lapisan pewarna diantara polikarbonat dan lapisan emas. CD-R
dikenal juga dengan sebutan CD-WORM (CompactDisk Write Once Read Many).
6. Foto CD
Foto CD adalah sebuah system yang dirancang oleh Kodak untuk mendigitalkan dan menyimpan foto dalam CD. Diluncurkan pada1992, cakram dirancang untuk menyimpan hampir 100 gambar berkualitas tinggi, scan sidik jari dan slide dengan menggunakanpengkodean eksklusif khusus. Foto CD disc didefinisikan dalam buku beige dan sesuai dengan CD-ROM XACD-I dan spesifikasibridge juga. Dimaksudkan untuk bermain di CD-I pemain, foto pemutar CD (Apple Power CD misalnya), dan computer manapundengan software yang sesuai
.
7. CD teks
CDteks atau dikenal juga dengan Red Book Compact disc merupakan spesifikasi standar untuk CD audio. Hal inimemungkinkan untuk penyimpanan informasi tambahan (misalnya, nama album, nama lagu, dan artis) pada CD audio standar-compliant. Informasi ini disimpan baik dalam daerah lead-indari CD, dimana terdapat sekitar lima kilo byte ruang yang tersedia,ataupun disub-kanal untuk RW pada disk, yang dapat menyimpan sekitar 31 megabyte. Area terakhir ini tidak digunakan oleh redbook.
8. DVD
DVD adalah sejenis cakram optic yang dapat digunakan
untuk menyimpan data termasuk film dengan kualitas video dan audioyang lebih baik dari kualitas VCD. DVD pada awalnya adalah singkatan dari digital video disc, namun beberapa
pihak ingin agarkepanjangannya diganti menjadi digital versatile disc (cakram serba guna digital) agar jelas bahwa format ini bukan hanya untukvideo saja. Karena consensus antara kedua pihak ini tidak dicapai, sekarang nama resminya adalah DVD saja dan huruf-huruftersebut secara resmi bukan singkatan dari apapun. Rata-rata
kecepatan transfer data DVD adalah 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer
12 MB/s.
Mengapa
kapasitas DVD besar ?
·
Jarak antar bit dan jarak antar
lingkaran lebih kecil.
·
CD : Jarak antar bit 0,834 μm,
Jarak antar spiral 1,6 μm
·
DVD : Jarak antar bit 0,4 μm,
Jarak antar spiral 0,74 μm
- Dalam satu sisi digunakan 2 layer untuk menyimpan
data kapasitas menjadi 8,56 GB.
- Jika kedua sisi disk digunakan untuk menyimpan
data kapasitas total menjadi 17 GB.
9. DVD-RDL
DVD+RDL(DL singkatan dari double layer) juga disebut DVD+R9, adalah turunan dari format DVD+R
,
diciptakan oleh DVD+Rwalliance. Secara umum, DVD bisa dapat menyimpan data sebesar 4,7 Gigabit. Penggunaanya didemonstrasikan pertama
kalipada bulan Oktober 2003. DVD+RDL disc mempekerjakan dua lapisan recordabledye, yang
masing-masing mampu menyimpanhampir 4,7Gb dari disk single -layer, hampir dua kali lipat kapasitas total disk 8,55 GB (7,99 GiB).
10. DVD-RW DVD-
RW adalah cakram optic yang dapat ditulis kembali dan memiliki kapasitas sama dengan DVDR, biasanya 4,7 GB. Formatini dikembangkan oleh pioneer pada November 1999 dan telah disetujui oleh DVD forum. Keuntungan utama DVDR adalahkemampuan menghapus dan menulis kembali sebuah cakram DVDRW. Menurut pioneer cakram DVDRW dapat ditulis sekitar1000 kali, sebanding dengan standar CDRW. Cakram DVDRWbiasanya digunakan untuk tujuan backup, kumpulan berkas atauhome DVD video record. Keuntungan lain adalah bila ada kesalahan menulis,
cakram masih dapat digunakan dengancaramenghapus data yang salah tersebut.
11. DVD+RW
DVD+RW adalah format rewritable untuk DVD dan dapat menyimpan data sampai 4,7 GB. DVD+RW diciptakan oleh DVD+RWallince, sebuah konsorsium industry dan produsen disk drive. Dari sisi bisnis format DVD+RW yang diciptakan terutama untukmenghindari pembayaran royalty kepada DVD forum yang menciptakan format DVD-RW. Selain itu DVD+RW mendukung metodepenulisan yang disebut lossless linking yang membuatnya cocok untuk akses acak (random access) dan meningkatkankompatibilitas dengan pemutar DVD.
12. DVD-RAM
DVDRAM (DVDRandom Access Memory) adalah disk khusus yang diperkenalkan pada tahun 1996 oleh forum DVD, yangdikhususkan untuk media DVDRAM RW dan DVD write yang tepat. DVDRAM digunakan dalam computer serta cam corder danperekam video pribadi sejak tahun 1998.
13. Blue-ray disk
Blueray adalah sebuah format cakram optic yang digunakan untuk penyimpanan media digital termasuk video dengan kualitastinggi. Namun Blue-ray diambil dari laser biru-ungu yang digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini, cakram blueraydapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru ungu yangdipakai hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan dengan laser merah yaitu 650 nm yang dipakai pada DVD.
14. BD-R dan BD-RE(Blu-ray
Disc Recordable)
BD-R dan BD-RE adalah format
Blue Ray Disk (BD) yang dapat direkam dengan perekam optik. BD-R disc
ditulis satu kali, sedangkan BD-RE bisa dihapus dan direkam berulang kali.
Kapasitas disk adalah 25 GB (2,31 GiB) untuk cakram single layer dan 50 GB
(46,61 GiB) untuk lapisan cakram ganda.
15. Universal
Media Disk
Universal Media Disc (UMD) adalah sebuah media cakram optic yang dikembangkan oleh Sony untuk penggunaan Play StationPortable. UMD ini bisamenyimpan data sampai sebesar 1.8 GB (gigabyte),termasuk permainan video, film, music ataukombinasinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar